Tuesday, October 13, 2015

Impossible become possible, It's happen

Saya tertarik menulis pengalaman ini setelah saya membaca kutipan, "How to be nice person it's work in our life". Teringat kejadian tahun lalu saat saya sedang berada di Singapore. Waktu malam ke dua di Singapore, saya dan suami seperti biasa sebelum tidur kadang suka berphilosofi tentang kehidupan, atau berdiskusi tentang kebijaksaan hidup. Entah hasil dari pengalaman hidup, didapat dari buku, obrolan dengan teman dan obrolan dengan suami. Pembicaraan kita saat itu adalah tentang how to be nice with the other peoples. Saya tipe orang yang sangat percaya, bahwa ketika kita berbuat baik pada orang lain, pada akhirnya kita akan mendapat imbalan dari kebaikan kita meskipun bukan dari orang yang kita tolong. Ajaran ini melekat dalam diri saya, yang ditanamkan oleh ayah saya, "berbuat baik sama orang lain, ramah sama orang lain, pasti kita akan mendapatkan balasan yang baik. Tak perduli dengan situasi atau keadaan apapun selama kita bisa berbuat baik lakukan". InshaAllah saya belajar itu dari ayah saya yang diaminkan oleh suami saya. 
Akhirnya setelah kita ngobrol banyak, kita siap tidur karena perisiapan besoknya akan pergi ke Sentosa. Dan paginya pun kami berangkat dengan menggunakan kartu MRT, menyusuri Singapore dengan MRT memang menyenangkan, membedakan warna ungu, merah, orange yang menandakan perbedaan jurusan dan jalur yang harus ditempuh. Akhir cerita sampai Sentosa, kami photo-photo, berpose sana-sini, dan gak mau ketinggalan dong photo juga di bola dunia yang tulisannya Universal Studio Singapore itu loch biar terlihat beneran ada di Singapore. Dan kami berjalan mendekati gerbang Universal Studio Singapore, tidak ada niat masuk dan beli tiket pula, karena kami pikir didalamnya sama saja seperti halnya di Dufan - Ancol, wahana permainan yang tidak mungkin kita naiki, yang ada kita hanya kecapean. Jadi sayang kalau beli tiket 80 dollars Singapore untuk perorang, berdua berarti 160 dollars, di kali 10000 ribu berapa? Lumayan kan?  Kami pun berniat berphoto bersama aja depan gerbang pintu masuk dan keluarnya Universal Studio, tapi gak mungkin kita selfie nanti view universal Singapore-nya gak keliatan. Saya lihat ada bapak-bapak umuran 48 tahun cukup gantenglah sedang berdiri dengan seorang pria yang memperhatikan kedalam Universal Studio. dengan sangat sopan saya minta tolong, "Sir, can you help us for take picture?". dengan sangat ramah si bapak itu menjawab "ok". Selesai saya minta photo saya pun berterimakasih sangat sopan dan ramah. Tiba-tiba si bapak itu bertanya, "Are you going inside or outside?". Saya tidak mengerti apa yang dimaksud si bapak, "sorry". Lalu dia bertanya lagi, "Are you going inside Universal Studio or going outside". Dengan malu-malu saya jawab dan sambil melirik suami, "no... we are only front of here, not going inside". tiba-tiba si bapak itu menyodorkan dua tiket masuk Universal Studio, "ok.... you can go inside, I have two tickets for you both". Kami berdua hanya saling memandang dan melongo. "Are you sure?", saya bertaya tidak yakin. "Yeach I am sure. This is tickets for you, this is 80 dollars, go.. go.. inside". Saya dan suami sangat bingung, dengan sedikit ragu mengambil tiket dari tangan si om ganteng, dan dia kembali bilang "go.. go .. inside. I am afraid going there". Bisa dibayangkan dia bilang go go inside sambil mengayunkan tangannya nyuruh kami pergi dan masuk. 
Dengan sedikit bingung dan ragu, kami masuk dan tadaaaa.... kami sudah melewati gerbang pintu masuk diiringi tatapan dan senyuman sang bapak bersama teman-temannya. Saya dan suami dadah sambil mengucapkan terimakasih, dan berkali-kali menengok kebelakang melihat bapak itu dan sambil dadah seperti diantar oleh bapak sendiri dengan ucapan syukur dan rasa terimakasih dan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata sama si bapak itu. 
Salah satu kejadian ini membuat saya semakin yakin, bahwa kebaikan yang kita lakukan akan kembali sama kita, dan kebaikan yang dilakukan si bapak itu akan berbuah kebaikan, meskipun bukan dari saya dan suami tapi akan didapatkan dari orang lain. Sekecil apapun kebaikan kita, akan berimbas balik dalam kehidupan kita, dan sekecil apapun keburukan yang dilakukan kita, akan berbalik dalam kehidupan kita. Semoga kita menjadi orang yang selalu menebar cinta kasih, kebaikan dan ketulusan. 

No comments:

Post a Comment