Tuesday, November 24, 2015

The Global Village

Ini mungkin satu hadiah hiburan saya setelah ujian dua hari berturut-turut. Konon kabarnya memang baru beberapa hari dibuka lagi, setelah ditutup selama musim panas berlangsung di Dubai dan UAE sekitarnya. Mungkin sebaian orang bertanya kenapa tutup buka? Ya kalau musim panas, orang mana rela dan mau jalan-jalan dari satu miniatur satu negara ke negara lain dengan puanas terik matahari. Miniatur yang saya maksud adalah lokasi stand negar-negara yang didalamnya ada stand-stand lagi untuk berjualan dengan ciri khas negara masing-masing.
Menuju The Global Village ini, suami saya mengandalkan Google Map, yang akhirnya dalam waktu 40 menit kita sampai kelokasi yang dituju. Ketika kami tiba jam menunjukan jam 3.30pm Waktu Dubai, dan open gate pada jam 16.00pm atau jam 4 sore. Untuk mengisi waktu kami mencoba berkeliling dengan memakai kendaraan dengan membayar 20 Dirhams. Kendaraan ini semacam Bentor kalau di Medan dan Makasar, tapi ada juga yang masih manual dengan digoes seperti sepeda, tapi saya kasihan melihatnya kecapean. Mending kalau yang dibawanya kecil, nah kalau yang dibawanya badanya besar-besar macam orang Timur Tengah pada umumnya rasanya gak tega.
Sambil menunggu waktu setelah berkeliling dengan kendaraan bentor-lah ya saya sebutnya, masih ada waktu setelah membeli tiket, saya abadikan moment di depan gate. Mungkin ada yang bertanya memang ada apa saja di The Global Village? Ini saya ambil dari websitenya. Tidak masalah memakai bahasa Inggris ya.
About Global Village
"Global Village is the leading family cultural, shopping and entertainment destination in the region, with a unique shopping experience at 32 pavilions representing more than 75 countries with different cultures. For 19 seasons, Global Village has provided world class cultural and family entertainment, along with a cosmopolitan and diverse shopping experience to its millions of visitors. Guests are entertained with exclusive live performances, spectacular new rides, delicious international cuisines and authentic crafts and merchandise from its worldwide pavilions."

Dan teng jam 4 sore, semua gate dibuka yang memang disediakan dari berbagai arah, depan, belakang dan samping. Kami melihat semua pemandangan yang sangat menarik semua stand-stand dari berbagai negara dengan ciri khas negara masing-masing. Bayangkan ada 75 stand dari berbagai negara dengan ciri khas-nya mereka, seperti UAE, Pakistan, Afrika, China, Thailand, Singapore-Malaysia, India dan tentunya Indonesia serta negar-negara lainnya. Dan bisa Anda bayangkan, untuk Paris saja ada miniatur Menara Eiffel yang sangat besar atau desian-desain pemandangan yang indah dan cukup luas untuk dijelajahi untuk setiap stand yang ada di dalamnya. 
Saya yang memang menyukai liburan dengan melihat pemandangan, sambil menikmati segelas teh hangat, atau menikmati ice cream sambil menjelajahi setiap stand ini sangat menyenangkan. Bayangkan Anda seperti menjelajahi berbagai negara dalam satu tempat, sangat seru kan? Belum lagi show-show dan atraksi yang digelar untuk para pengunjung disana. Karena lokasi sangat luas dan banyak jalannya, saya sarankan jangan memakai high heels.
Oh iya... saya juga happy dan sangat bangga saat melihat ada Indonesia, dengan ciri khas tulisan Indonesia yang berwarna-warni. Dan saya melihat cukup banyak yang masuk ke stand Indonesia. Tentunya partisipasi Indonesia di The Global Village salah satu promo yang bagus untuk negara kita tercinta Indonesia. Lebih senengnya dari gate utama stand Indonesia adalah deretan terdepan, setelah toko Mas terkenal di Dubai, lalu stand Indonesia yang berdampingan dengan Pakistan dan UAE. Namun saat masuk saya rada sedikit kecewa, meskipun yang didalamnya memang sebagian adalah produk kerajinan Indonesia, dari beberapa daerah seperti Jogja, Bali dan sisanya produk lain. Dan sayangnya didalamnya tidak terasa culture Indonesia banget, ciri khasnya kurang dapat, berbeda dengan stand China, sangat mengena sekali, ada stage untuk tampil nari khas tradisional, pertunjukan sulap khas China nuansanya terasa sekali. Mungkin Indonesia akan sangat menarik sekali, kalau didalamnya ada pertunjukan tari tradisional yang dimiliki daerah-daerah Indonesia, seperti  gending jawa, tarian Aceh, Sunda jaipaongan, Padang tari Piring, Tari Bali dll itu menurut saya akan sangat menarik orang untuk datang ke Indonesia di promosi The Global Village. Bisa Anda bayangkan, berapa ribu dalam satu hari orang mengunjungi Global Village selama kurun waktu di buka kurag lebih dari 3 bulan. Tapi terlepas itu ya dengan adanya tulisan Indonesia yang besar itu juga sangat bangga ya.
Nah untuk Anda yang ini mengunjungi The Global Village, informasi yang bisa Anda dapatkan di websitenya http://globalvillage.ae/en/. Untuk masuk ke sini harga tiketnya pun relatif murah sekitar 15 Dirhams atau sekitar 57.000 ribu. Karena sekarang nilai tukar rupiah untuk satu dirham sekitar 3800 rupiah untuk rate dari sini. 
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya bagikan cerita di Global Village, mulai dari jajanan, cemilan, minuman, stand makanan dari berbagai negara, dan produk-produk kerajinan dari setiap negara, sangat panjang kalau saya tulis semua. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa kalau Anda mengunjungi UAE, anda bisa mengunjungi The Global Village - Dubai selama kurun waktu 3 ulan lebih atau pas winter tiba.

With love from Dubai

Monday, November 9, 2015

Children are great imitators, so... give them something great to imitate

Untuk sementara ini saya tinggal di apartement yang tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk di tempati dengan fasilitas yang sudah lengkap. Di apartement tempat saya tinggal ini bertetangga dengan empat pintu, dan salah satu tempat yang bersebelahan dengan kami itu adalah sebuah keluarga dengan dua anak. Anak yang pertama adalah laki-laki mungkin umurnya sekitar 7 atau 8 tahun, dan yang ke dua adalah anak perempuan yang saya perkirakan berumur 3 tahun. Anak laki-laki ini saya dengar-dengar suka membentak ibunya, dan yang anak perempuan sangat suka sekali menangis, sampai saya dan suami sudah hafal kebiasaan menangisnya, setiap habis magrib dan itu akan terus berlanjut sampai malam hari dengan jeritannya yang cukup menggangu. 
Tidak hanya sampai disitu, anak itu menangis hampir setiap saat hingga siang hari. Sampai-sampai pada suatu hari saya berdoa sama Allah jika esok, atau lusa saya dikaruniai seorang anak, anugrahkan anak yang soleh atau solehah, menghormati kedua orang tua, sayang terhadap sesama dan keluarga, serta jadi anak yang tidak ogoan alias tidak cengeng. Ini doa saya setiap mendengar anak itu menjerit menangis. Setiap pagi anak perempuan itu pun akan menangis, mungkin ingin ikut ayahnya yang akan berangkat bekerja, dan biasanya tangisannya pun lebih dahsyat, dan bagian si ibu sendiri yang berteriak untuk menghentikan tangisannya. Sayang saya tidak mengerti apa yang si ibu teriakan karena memakai salah satu jenis bahasa India yang tidak saya pahami. 
Setiap anak itu menangis, setiap pagi saya seperti mendengar si ibu ber-acting berteriak mengancam akan pergi meninggalkan anaknya sendirian di rumah. Kenapa saya bisa tahu? Karena terdengar si ibu membuka pintu, sambil menutup kembali dengan suara yang begitu keras terdengar seperti kata-kata mengancam. Kejadian itu selalu berulang setiap pagi, tapi ternyata cukup ampuh untuk membuat anak itu berhenti menangis. 
Namun suatu hari, sepertinya acting si ibu menjadi acting terakhirnya. Ketika si ibu mengancam akan pergi dan meninggalkan anaknya sendirian di rumah, si anak benar-benar mengunci pintu dari dalam. Tinggal si ibu yang tegang, berteriak-teriak dari luar meminta anaknya membuka pintu, dan ajaibnya si anak malah tidak menangis dan dengan tenang menjawab si ibu dari dalam. Yang saya dengarkan tak ada expresi marah atau sedih dari suara si anak dia seperti berkata, "silahkan pergi atau tinggalkan aku sendiri di rumah tidak masalah". Disisi lain saya merasa ingin tertawa, tapi disisi lain saya dapat pelajaran dari peristiwa ini. Saya terus mendengarkan si ibu yang suaranya mulai pelan meminta anaknya membuka pintu, sampai saya perhatikan itu sudah satu jam. Mungkin si ibu mulai kesal, akhirnya meminta watch man (penjaga gedung) untuk membuka pintu. Setelah tragedi kunci pintu saya tidak mendengar lagi anak itu menangis kencang, atau si ibu berteriak keras selama beberapa hari. Meskipun tangisnya kadang terdengar tapi tidak sesering sebelumnya. 
Well.... ini adalah pembelajaran baik buat saya, bahwa anak itu tidak butuh dibentak, anak itu akan belajar dari pola yang sama kedua orang tuanya. Saya jadi ingat kedua orang tua saya, ketika anaknya menangis, termasuk saya salah satunya, mereka tidak pernah berkata kasar, memarahi atau memukul, mereka cenderung diam dan setelah itu berakting menyapa saya seolah-olah tidak ada apa-apa. Semoga ini menjadi pembelajaran kelak untuk saya ketika dikaruniai anak. InshaAllah

Jangan abaikan signal-signal kecil

Pernah mendengar orang berkata, "Saya dari awal sudah merasakan kalau dia tidak baik". Atau mendengar, "Tuh kan.... hati gw emang udah gak sreg dari awal, ujungnya begitu.....". Atau "Dari sikapnya itu sudah terlihat, dan hati juga gak ngasih, tapi kenapa gw terusin ya?". Atau mungkin itu adalah salah satu bagian dari kata-kata yang pernah Anda lontarkan. Tertarik membahas ini saat saya berbicara dengan salah satu teman saya tentang berbagai kasus dalam kehidupanya dan bahkan saya belajar dari kehidupan saya juga, bahwa sebenarnya apa yang akan terjadi dalam hidup kita itu sejak awal sudah dikasih tahu dengan insting kita. Ya.... insting, signal, tanda atau petunjuk kecil yang sebenarnya dimiliki oleh setiap orang. Karena memang kelebihan kita dari Allah adalah memiliki keistimewaan dengan naluri kita yang tajam dan pemikiran yang cerdas.
Belum lama ini teman saya meminta pendapat, bagaimana menghadapai pasangannya yang memang sedikit temeramen alias pemarah. Saya tanya, "marahnya biasanya karena apa?". dia jawab "karena hal-hal kecil". Lalu saya tanya lagi, " hal-hal kecilnya seperti apa?", ini penting bertanya lebih mendalam karena untuk menganalisa ciri-ciri orang itu bisa dari hal-hal yang paling kecil, ternyata hal-hal kecil itu seperti, "kalau terlambat balas message marah dan curiga macam-macam, ujungnya marah, kalau jemput nunggu lima menit sepanjang perjalanan ngomel, sementara kalau dia main sama temannya, tidak ada kabar pada saat ditanya malah balik marah".   Katanya memang tidak main tangan, tapi kata-katanya sangat kasar. Saya tanya, "äpakah kamu nyaman dengan kondisi itu?". dia bilang "TIDAK".  Lalu saya kasih saran dengan santai, "TINGGALKAN". 
Lain lagi dengan teman yang lain, ada yang bilang, "kok tiap gw jalan sama pacar, gw yang bayar makan ya?", ada lagi, "gw bingung kok cowok gw selalu ada aja alasan untuk menunda menikah". Saya selalu memberi saran, "TINGGALKAN", cari laki-laki yang bertanggung jawab mau membiayai hidup kita, cari laki-laki yang mau menikahi kita. Kenapa? Belajar dari pengalaman bahwa laki-laki yang serius itu akan mengejar kita dan mencari kita sekalipun ada diujung dunia. Salah satu teman saya bilang, bahwa saya selalu bijak kalau berpendapat, saya bilang, " bukan bijak, tapi karena saya pernah berada diposisi itu dan pernah membuang hidup saya menunggu sesuatu yang tidak pasti dan membuat saya menua, namun bagian dari hidup saya yang menjadi pelajaran buat saya sendiri dan mungkin untuk orang lain". 
Setelah saya pelajari, banyak membaca dan saya renungkan apa yang terjadi dalam hidup saya, memang benar bahwa kita sebenarnya sudah diberikan signal-signal kecil apakah perlu dilanjutkan atau tidak. Sebagian dalam hidup saya mungkin saya lulus, tapi ada bagian hidup juga yang menjadi ujian buat saya. Contoh saya lulus, tidak akan pernah pergi kencan lagi sama cowok kalau pas makan dia susah ngeluarin dompet, tidak akan pernah mau lagi nge-date ke dua kalinya sama cowok yang makan pizza yang harganya 75 ribu aja memakai kartu kredit, atau saya akan menolak pria untuk jalan lagi kalau pria itu tidak sopan sama orang tuanya sendiri, atau saya akan menolak kencan kedua kalau melihat cowok yang kukunya kotor, Konyol? Tapi menurut saya kalau cowok yang tidak memperhatikan hal kecil, bagaimana dia bisa memperhatikan yang besar. Itu prinsip saya.
Namun saya juga pernah merasa bahwa saya mendapat ujian hidup bertemu dengan orang yang salah, tidak hanya seorang yang PHP (pemberi harapan palsu), penghianat dan juga pembohong. Padahal dari awal saya sudah diberi signal, tapi saya tidak tahu apa yang membuat saya merasa buta dan harus terus mempertahankan hubungan yang sebenarnya saya tidak inginkan. Kadang saya merasa terkungkung dalam hubungan tersebut tapi saya merasa harus melanjutkan dan kesannya memaksakan hubungan itu. Bagaimana saya sudah sangat lengah dan bodoh dalam hidup saya, terus melanjutkan hubungan sementara cowok yang saya pacari itu sangat jauh dari semua kriteria yang saya inginkan, 1, beda keyakinan (yang paling prinsip) 2, beda usia dia lebih muda (meskipun saya pada akhirnya saya menikahi pria yang lebih muda juga) 3, merokok 4, maaf kalau kita kan cari pacar harus yang lebih baik dari yang sebelumnya, ini diantara mantan-mantan pacar saya tampang dia adalah yang paling biasa, bahkan keluarga saya berkomentar, "kok aneh kamu mau sama dia", karena mereka tahu siapa dan bagaimana mantan pacar yang sebelum-sebelumnya, atau pria-pria yang mendekati saya. Nah itu signal yang paling nyata. 
Signal yang lainnya adalah saya tidak pernah sekalipun mengenalkan dia dengan teman-teman saya meskipun saya menceritakannya saat mereka bertanya, tapi jujur saya merasa malu mengenalkan dia dengan teman karena saya tau dia tidak akan nyambung dengan teman saya. Lainnya lagi, saya sering menghindar untuk ketemu sama dia, seperti saya sering mematikan hp takut dia menelpon, saya sering mematikan lampu kamar yang terlihat dari jalan, biar terlihat saya tidak ada di rumah, saya beberapa kali bilang tidak mencintainya, tapi kenapa saya merasa harus bertahan dalam hubungan itu, sampai sekarang itu yang saya pertanyakan. Saya membencinya saat itu, bahkan sangat membenci dan takut kalau berjodoh dengan dia, bahkan saya berdoa pada Allah, "pertemukan dia dengan perempuan yang seiman dengannya, agar saya tidak menyakiti hatinya kalau saya tidak bisa bersamanya". 
Rupanya keragu-raguan saya memang benar, dan signal itu memang nyata, suatu hari keluarga saya bertanya pada dia, apakah dia serius atau tidak? Jawaban dia adalah belum siap dan belum yakin, dan bahkan dia juga tidak belajar keyakinan yang katanya dia mau belajar dengan janjinya mau mengikuti keyakinan saya, itu NOTHING. Sampai suatu hari dia menelpon, entah kenapa saya selalu menyayikan lagu Kotak, tahu lagu yang Pelan-Pelan Saja? Nah itu kan liriknya menyuruh untuk melupaka kita dan bla.bla... dan itu signal lagi, selang beberapa hari ada cewek menelpon saya dengan memakai nomor cowok itu dan cewek itu bilang kalau mereka sudah menikah. DANG...... nampar bukan buat saya? Sedih? bukan sedih tapi saya kecewa dengan pilihan hidup saya yang terjebak dalam sebuah hubungan yang sebenarnya tidak saya inginkan selama bertahun-tahun dan membuat saya menua. Tapi itu juga adalah doa saya yang dikabulkan Allah, "jangan pernah saya berjodoh dengan dia dan jangan pernah saya menyakiti hatinya, pertemukanlah dia dengan perempuan yang seiman dengannya".  Allah menyelamatkan saya dengan menghadirkan perempuan itu dalam hidupnya, meskipun dengan cara membohongi saya, menghianati saya, bahkan yang membuat saya miris adalah, ketika cowok itu sudah menikah masih menelpon saya dan tidak mengakui kalau dia sudah menikah, bisa Anda bayangkan, bagaimana saya tidak bersyukur dengan hidup saya diselamatkan dari seorang pria pembohong.
Makanya ketika ada teman, sahabat bertanya dan meminta pendapat, kalau ada yang mendekati atau tertarik dengan lawan jenis yang beda keyakinan (apapun keyakinan Anda), sebaiknya tinggalkan atau lupakan kalau tidak memiliki kejelasan dan bukti nyata. Jangan pernah berharap atau berandai-andai, oh mungkin nanti akan berubah baik, oh tahun depan mungkin dia akan menikahi saya, kalau melihat signalnya masih jauh menikahi Anda, lebih baik cari pengganti. Karena seperti yang Pak Mario Teguh sampaikan "Cinta itu sifatnya tergesa-gesa, kalau dia mencintia Anda dia akan mengajak Anda segera menjadi miliknya, untuk menikahi Anda. Tandanya lelaki itu menghormati Anda". Bahkan dari beberapa artikel yang saya temukan, ketika Anda berharap seseorang berubah perangainya dari galak menjadi baik, itu akan sulit karena memang sudah menjadi karakternya. Bukan tidak bisa berubah tapi perlu waktu, masalahnya seberapa lama Anda harus menyia-nyiakan hidup Anda dengan menunggu orang yang tidak berkwalitas? So..... Tinggalkan pacar kalau dalam hati kecil atau terbersit dalam pikiran Anda, tidak nyaman, merasa ada yang janggal, merasa ada yang salah, lebih baik TINGGALKAN. Percayalah naluri atau isnting Anda adalah yang paling tahu apa yang Anda butuhkan dan apa yang baik untuk Anda. Karena itu adalah signal atau rambu-rambu untuk Anda.
Semoga memberi inspirasi.