Well... kali ini saya tertarik menulis tentang jodoh, atau pasangan hidup atau pendamping hidup. Mungkin bagi sebagian besar orang mengatakan jodoh adalah ketentuan yang di Atas, ketentuan Allah atau ketentuan Tuhan sang Pencipta. Tapi kalau pendapat saya setelah menemukan jodoh bahwa jodoh itu kita yang menentukan lalu Allah menggerakan. Kenapa saya berpendapat seperti itu?
Dulu sebelum menikah saya selalu berdoa sama Allah, baik dalam shalat maupun pada saat mengaji. Tapi sepertinya saat itu Allah tidak mengambulkan doa saya. "Bukan tidak mengabulkan tapi belum dikabulkan", mungkin sanggahan orang-orang seperti itu, tapi memang kenyataannya begitu. Saya sering curhat sama orang-orang yang lebih berpengalaman, bahkan dengan expert dibidang perjodohan sekalipun, selain bilang sabar dan usaha terus berdoa supaya dipertemukan dengan jodoh saya.
Kenapa saya tertarik membahas ini? saya punya teman yang selalu curhat tentang suaminya, yang beginilah, ya begitulah dan itu dengan kasus yang sama. Saya tanya, "apakah dari sebelum menikah kamu sudah tahu kalau karakter suamimu ini begitu?". Jawabannya, "ya dan berharap setelah menikah akan berubah". Lalu saya tanya, "waktu dulu berdoa apakah kamu meminta dia berjodoh dengan kamu? Dan apakah d
alam doa kamu juga sertakan bahwa suamimu itu harus setia?". Lalu teman saya jawab, "ya karena saya sangat mencintai dia, saya selalu berdoa sama Allah untuk menjadikan ia jodohku, terlepas kelebihan dan kekurangannya". Dan.... sayapun menjawab "Sabar dan nikmati itu adalah pilihan pasangan yang sudah kamu minta". Mungkin teman saya tersinggung dengan apa yang saya katakan tapi memang itu sudah menjadi pilihan hidupnya sejak awal.
Kenapa saya bilang itu sudah menjadi pilihannya. Dulu sebelum menikah sebelum punya pasangan, saya ngobrol dengan sahabat saya. Kami memang selalu menyempatkan waktu untuk bertemu, entah itu hanya sekedar makan, minum, nonton atau shopping tapi selalu diselingi obrolan panjang. Saya berbicara panjang lebar tentang kehidupan, tentang harapan, impian dan akhirnya tentang pasangan hidup atau jodoh. Dulu saya kadang suka males sebenarnya curhat sama sahabat saya ini, karena kalau ngasih saran itu suka nampar dalam artian kata-katanya seperti menampar kita, karena memang itu benar. Jadi kalau Anda adalah orang yang mudah baper (bawa perasaan) mending gak usah curhat sama sahabat saya ini. Kembali ke obrolan kami lagi saat itu sampai dengan impian saya untuk memiliki pasangan hidup, tiba-tiba sahabat saya nanya "sudah bener belum berdoanya? Kalau lagi berdoa minta jodoh mintanya seperti apa?". Sebenarnya saya kaget saat mendapat pertanyaan itu, lalu saya jawab " ya.... sama seperti orang-orang, mudahkanlah jodoku, dekatkanlah jodohku, berikanlah jodoh yang baik, dan penyayang dll yang baik-baik".
Tapi tahukah apa yang dikatakan sahabat saya ini? " Kalau berdoa itu yang spesifik, kalau yang baik itu seperti apa? Yang sayangnya seperti apa? Allah menyukai orang yang berdoa spesifik, jelaskan apa yang kita inginkan. Misalnya kita ingin mendapatkan jodoh, kita tentukan dulu jodoh yang kita ingin kan seperti apa, bayangkan sosoknya seperti apa, baiknya seperti apa, sayangnya seperti apa, bayangkan itu saat berdoa kepada Allah saat sedang shalat atau mengaji". Saya baru sadar mungkin selama ini cara berdoa saya yang kurang. Besoknya saya mencoba mempraktekan apa yang disarakan sahabat saya, pada saat berdoa meminta jodoh, saya bayangkan sosoknya, saya bayangkan dia rajin shalat, menjemput saya pulang kerja, saya bayangkan juga dia menyayangi keluarga saya, saya bayangkan kami suka traveling, meski saat itu saya tidak terbayang rupanya seperti apa, hanya sosoknya yang tinggi dan berfikir pria yang menarik.
Percaya atau tidak, ternyata itu terjadi dalam hidup saya. Ketika saya menikah, saya baru menyadari apa yang saya temukan dari sosoknya itu seperti apa yang saya bayangkan, baik dari sosoknya yang tinggi, rajin dalam shalatnya, menyayangi keluarga saya dan keluarganya, sama-sama menyukai traveling seperti saya. dan sangat memahami saya dengan baik seperti dia sudah mengenal saya lama., meski kami beda usia, beda negara, beda budaya, tapi Agama kami yang sama. Jadi saya berfikir bahwa jodoh yang kita dapatkan adalah kita yang menentukan, lalu Allah menggerakan jodoh yang kita minta hadir dalam kehidupan kita dengan doa dan usaha kita.
Jadi... hati-hati saat Anda berdoa meminta jodoh, coba berdoa yang spesifik yang Anda inginkan itu langsung dikomunikasikan dengan yang menggerakan hidup dan jodoh kita, Pencipta Alam Semesta.
Semoga Allah selalu menggerakan yang baik-baik dalam hidup kita sesuai permintaan kita. Amiiinn..